1. Pre Production
2. Production
3. Post Production
Post Production
Inilah proses akhir produksi iklan televisi. Pada dasarnya ada 2 hal pokok dalam post production yaitu off line dan on line
A. Off Line
Setelah materi negative film yang diproses di Singapore atau Kuala Lumpur jadi, kemudian masuklah ke proses offline edit. Disini Editor Film didampingi Director Film mengadakan pekerjaan editing, yaitu proses penyusunan shoot-shoot terbaik pilihan Director Film yang penting, menjadi rangkaian gambar film iklan televisi. Tapi disini susunan gambarnya masih kasar. Yang penting penempatannya sudah sesuai dengan Director's Shooting Board.
Prose Off Line ini menghasilkan materi off line. Dan meskipun rangkaian ceritanya masih kasar, harus mendapat persetujuan dari agency dan klien karena itu begitu materi off line selesai, harus juga dipresentasikan ke agency dn klien hingga disetujui.
Oleh tim kreatif agency, materi off line ini kemudian bisa untuk panduan arranger membuat jingle/musik iklan. Juga materi off line ini bisa dipergunakan untuk panduan Dubber mengisi suara (take over voice).
Proses pembuatan jingle ini idealnya memang dilakukan saat materi off line sudah jadi. Tapi bisa pula terjadi, jingle sudah jadi duluan menjelang shooting diadakan. Keuntungan pembuatan jingle saat materi off line sudah jadi adalah mengurangi resiko revisi yang berulang-ulang. Sebab dengan panduan materi off line yang sudah jadi, arranger bisa langsung melihat gambarnya dan diperkirakan moodnya langsung dapat. Demikian pula, pengambilan suara (take over voice) narasi iklan, idealnya juga memang dilakukan saat materi off line sudah jadi. Sehingga bila narsinya terlalu panjang sudah ketahuan saat kita lihat dan bandingkan dengan gambar. Atau bila narasi terlalu pendek, kita bisa mengambil take voice over dengan durasi yang lebih lama.
B. On Line
Setelah materi off line disetujui, masuklah ke proses On line. Di sini proses editing lebih halus dan rapi. Pokoknya dipermanislah. Ada beberapa teknik editing antara lain :
• Cut to Cut : sambungan langsung dari sequence ke sequence yang lain tanpa tanda-tanda transisi yang jelas.
• Dissolve : menempatkan adegan suatu ke adegan lainnya atau mendempetkan sebuah fade out ke dalam fade in yang sama panjang.
• Fade Out - Fade In : gambar terakhir dari sequence pertama perlahan-lahan tenggelam dalam kegelapan untuk sesaat disusul dengan makin terangnya gambar sequence berikutnya.
Saat Prose On Line ini, pihak-pihak yang selayaknya hadir adalah klien (marketing manager, advertising manager), agency (AE, copywriter, Art Director, Creative Director, Producer Agency), dan tentu saja Director Film, Producer PH dan timnya.
Proses On Line ini merupakan tahap final mengedit gambar sebagus dan sesempurna mungkin. Materi On Line juga akan menjadi master untuk materi gambar iklan TV yang akan ditayangkan.
Sesudah On line usai, dilanjutkan dengan audio mix. Disinilah terjadi proses sinkronisasi, yaitu penggabungan antara gambar (master On Line) dengan suara (Voice Over, musik dan SFX) secara padu dan balance.
Tugas anada sebagai orang iklan lebih melihat bagaimana membalancing unsur gambar dan suara, bagaimana membalancing keras lembutnya musik dan vice over, tahu kapan saatnya voice over masuk pada gambar singkatnya ikut andil dalam menghasilkan iklan telavisi yang padu antara audio dan visualnya. Bila segalanya telah oke dan disetujui oleh klien yang juga hadir dalam proses On Line tersebut, materi On Line yang sudah di Mix dengan audio kemudian ditransfer ke Betacam Digital dan VHS. Untuk keperluan penayangan di televisi, kita memakai materi Betacam Digital. Sedangkan untuk keperluan file dan klien, kita memakai materi VHS.
Jangan lupa sebelum dikirim ke stasiun televisi, biasanya kita juga mengirim 1 materi ke Badan Sensor Film guna mendapatkan izin penayangan. Bila dari BSF sudah dapat izin, materi iklan TV kita sudah boleh ditayangkan di televisi.
Production
Sesuai jadwal produksi, akhirnya disepakiti hari Hnya untuk shooting. Shooting dilaksanakan dilokasi yang telah ditentukan, misalnya di Billabong Green Club, atau Cinere Mall Country Club, atau di Kelapa Gading Sport Club, sesuai kesepakatan saat final Pre Production meeting. Untuk lokasi di luar ruangan, biasanya disebut out door. sedangkan untuk lokasi di dalam ruangan di sebut indoor Siapa saja yang hadir saat pengambilan gambar ?
Dari Agency biasanya Account Executive dan Account Manager atau atasannya; kemudian Art Director, Copywriter dan Creative Director, juga tentu saja Producer Agency. Sementara dari klien yang hadir orang yang bisa mengambil keputusan, misalnya marketing manager atau advertising manager. Mereka semua hadir sebagai tim yang bertugas mensupervisi pekerjaan PH dalam shooting. Mereka berhak berpendapat dan memberkan penilaian saat itu juga.
Dari pihak PH, yang hadir tentu saj director film, yang akan memimpin pelaksananpengambilan gambar. Dia di dampingi D.O Photography, kemudian Assistant Cameraman, Executive Producer, Producer, Line Producer, Unit Manager, Production Coordinator, Asst Production Coordinator, Production Assistant, Prop Master, Art Crew, Gaffer, Key Grip, Best Boy, Make Up Artist dan Hair Stylist, Food Stylist, Electrician, Chief Electrician, Set Builder, Runner dan Transportation. Mereka bekerja secara profesional, bahu membahu dan selesai tepat pada waktunya karena dalam pengerjaan iklan televisi memang harus cepat dan tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan dalam Final Pre Production meeting.
Selain klien, agency dan kru PH, yang harus hadir dan memegang peranan penting adalah model. Kepada model inilah iklan televisi ini amat tergantung. Sebab sebagus-bagusnya PH dan sehebat-hebatnya Director Film, jika tidak didukung oleh model yang memadai dan memiliki kemampuan dalam berakting akan sulit menghasilkan iklan televisi yang sesuai harapan Pengambilan gambar didasarkan pada director's shooting board. Setiap frame diambil beberapa kali take. Biasanya setiap kali habis pengambilan gambar untuk 1 take, Director Film selalu mengkonsultasikan kepada pihak Agency dan klien kira-kra sudah oke atau belum. Jika belum oke, diambil take lagi untuk frame yang sama. Namun jika Agency dan klien sudah puas, director film bisa melanjutkan penggambilan gambar ke frame selanjutnya. Seperti halnya shooting film, untuk shooting iklan televisi ini diperlukan disiplin waktu, kerja keras dan kerjasama yang baik. Dalam kegiatan shooting ini, meskipun anda bekerja di advertising dan karenanya bertindak hanya sebagai supervisi, ada baiknya anda juga mengetahui istilah-istilah teknis dalam shooting, antara lain sebagai berikut :
• Angle : sudut kamera atau sudut dari mana kita memotret peristiwa.
• Low Angle : sudut kamera rendah
• High Angle : sudut kamera tinggi
• Extreme Low Angle : sudut kamera rendah sekali.
• Extreme High Angle : sudut kamera tinggi sekali
• Panning : Gerak kamera secara horizontal
• Tilp Up : gerak kamera secara vertikal ke atas
• Tilp Down : Gerak kamera secara vertikal ke bawah
• Filter : suatu cara menciptakan sejumlah efek khusus (langit biru jadi gelap, warna kemerah-merahan dsb)
• Slow Motion : gerak kelihatan melambat
• Fast Motion : gerak cepat menghentak-hentak
• Freeze Frame (frame beku) : gerak yang berkesinambungan normal lalu tiba-tiba gerak itu dibekukan (berhenti sama sekali)
• Low Key : penatacahayaan di mana sebagian besar set berada dalam lingkungan bayang-bayang, sedangkan subyek didefinisikan oleh penyinaran tinggi (cocok untuk film-film misteri atau horor)
• High Key : Penatacahayaan yang memperlihatkan bagian-bagian yang cerah dibanding dengan bagian-bagin yang diliputi bayang-bayang; sedang subyek kelihatan dalam warna separuh kelabu dan cerah, dengan kontras cahaya yang jauh lebih kecil (teknik ini cocok untuk film komedi, musikal, dan film-film ringan).
• Break : Istilah untuk istirahat dalam shooting
• Zoom In/Out : suatu cara menciptakan efek gerak yang mulus dan lancar ke arah subyek, atau menjauh dari subyek, tanpa harus menggerakkan kamera itu sendiri melalui jalan menggunakan lensa zoom.
Dalam shooting itu, narasi (copy iklan TV) yang telah disetujui oleh klien ( saat final pre production dengan klien/agency) bisa diambil secara langsung disebut Direct Sound Atau bisa juga tidak, apabila suara mosel iklan ternyata tidak oke. Untuk itu biasanya suara model iklan tersebut akan diganti dengan suara Dubber yang profesional di studio Recording di hari-hari berikutnya (menjelang prose on line).
Begitulah antara lain jalannya shooting iklan televisi. Setelah shooting iklan televisi selesai sesuai waktu yang direncanakan, negative film kemudian dikirim untuk diprose di Kuala Lumpur atau Singapore, sesuai perjanjian (saat final pre production).
Pre Production
Inilah saat dimana persiapan-persiapan produksi sebuah iklan televisi mulai digelar. Berbagai kegiataan pre production antara lain :
• Sejak saat itu, setelah menerima brief dari Agency (Producer Agency), PH mulai menyusun jadwal produksi dan jadwal meeting
• Director Film mulai membuat Director's Shooting Board beserta Director Treatment berdasarkan story board dari Agency yang telah disetujui klien.
• Tim kreatif Agency (khususnya Copywriter) mulai membetulkan lagi naskah/narasi final yang dipakai.
• PH mulai hunting location, mencari lokasi shooting yang selaras dengan story board.
• PH (bisa pula Agency) mulai sibuk mencari model iklan televisi.
• PH mulai menyiapkan properti, baik untuk busana talent maupun pendukung setting
• Pada saat ini pula Agency sudah perlu menghubungi/memilih arranger yang akan membuat jingle/musik iklan.
• Tak lupa PH pun mulai mengontak studio recording dan studio post production untuk jadwal pengerjaan iklan televisi.
Setelah PH meras cukup memenuhi keperluan-keperluan diatas, mulailah diadakan First Pre Production meeting. Biasanya meeting Pre Production pertama ini hanya melibatkan pihak PH dengan tim Agency (Account Service, Creative dan Producer Agency). Di sini PH melaporkan persiapan-persiapan yang telah dilakukan, mempresentasikan jadwal produksi, mempresentasikan Director's Shooting Board, mempresentasikan Talent dan properti, mempresentasikan studio-studio tempat pengerjaan.
Tidak jarang dalm meeting Pre Production pertama ini apa yang diajukan PH kurang berkenan di hati Agency. Sehingga PH harus merevisi, entah itu Director's Shooting Board yang dibuat Director Film, entah itu jadwal produksi yang kurang pas, atau mungkin lokasi shooting yang kurang oke, atau mungkin talentnya kurang memenuhi syarat. Untuk itu diperlukan meeting Pre Production yang ke 2.
Dalam meeting Pre Production yang ke 2 ini biasanya telah terjadi kesepakatan karena biasanya PH juga telah merevisi hal-hal yang dirasakan masih kurang sesuai pendapat Agency. Setelah Agency dan PH sepakat akhirnya diadakan pula Pre Production meeting dengan klien. Di sini pun klien menyampaikan pandangan-pandangannya. Bisa saja terjadi apa yang telah disepakati Agency dan PH ternyata berubah lagi atas pendapat dan usulan klien. Karena PH harus merevisi lagi, dan untuk itu pula perlu diadakan sekali lagi Final Pre Production meeting sehingga klien, Agency dan PH sama-sama sepakat mengenai Director's Shooting Board, model, lokasi, biaya produksi, hingga jadwal produksinya.
Kapan Story Board Siap Untuk Diproduksi
Begitu story board sudah disetujui oleh klien, maka berarti story board mulai siap diproduksi. Billa pada pembuatan story board yang banyak terlibat adalah tim kreatif (Creative Director, Copy Writer dan Art Director), maka untuk tahap ini Tim Producer di Agency (Audio Producer dan Video Visual Producer) mulai terlibat langsung. Tim producer ini sangat membantu dalam segi pembiayaan, penjadwalan, supervisi dan terutama sekali hubungannya dengan PH. Mula-mula Tim Producer menghubungi dan mengundang Production House (PH) akan adanya order pembuatan iklan televisi. Sekitar tiga atau empat atau lima Production House yang diundang kemudian mengatakan presentasi. Mereka mempresentasikan karya-karya mereka, Director film yang mereka miliki, tim kerja mereka, budget yang mereka tawarkan untuk film yang dibuat, dan tentu saja kemudahan-kemudahan yang mereka miliki.
Biasanya dalam menghubungi PH-PH tersebut Tim Producer Agency menunjukkan story board yang sudah disetujui klien. Sehingga berdasarkan story board itu, PH-PH sudah bisa mengajukan berapa budget yang akan dipakai untuk pembuatan iklan televisi, sehingga bisa dilakukan penawaran harga. Setelah melalui penyeleksian ketat dari Tim Kreatif, Account Service dan bahkan juga dari pihak klien, akhirnya dipilih satu PH yang dipercaya untuk memproduksi story board menjadi sebuah iklan televisi. Biasanya kriteria pemilihan terhadap PH tersebut berdasarkan atas : hasil karya yang telah terbukti bagus. Director Film yang akan menangani pembuatan TV Comercial, reputasi dan kenyamanan kerjasama dengan karyawan tersebut, dan tentu saja biaya produksi yang ditawarkan harganya bagus.
Audio Visual Production
Tiba saatnya kita memasuki pembahasan Audio Visual Production. Disini akan membicarakan bagaimana sebuah iklan televisi (TV Comercial) diproduksi. Dari segi teknis, iklan televisi bisa dibuat sebagai :
a. Live Action
b. Animasi, baik secara manual maupun komputer.
c. Gabungan dari keduanya.
Pembuatan sebuah iklan televisi pada dasarnya mirip dengan pembuatan sebuah film.
Diperlukan suatu naskah tertulis yang berisi cerita (story line), yang kemudian dituangkan dalam bentuk story board.
Story board mirip dengan sebuah komik. Ada gambar yang menunjukkan bagian adegan, ada tulisan yang menunjukkan dialog atau narasi atau suara yang harus terdengar pada saat gambar muncul.
Story board bisa berbentuk detil, bisa pula berbentuk luwes. dalam pembuatannya untuk menjadi iklan televisi, story board ini akan diolah lagi oleh Production House (PH) yang ditunjuk Agency.
Untuk iklan televisi ada beberapa teknik visual yang dapat digunakan untuk membuat naskah iklan yang dramatis dan mempunyai kemampuan menjual yang kuat. Menurut Russel dan kawan-kawan, teknik-teknik itu adalah :
Spakesperson. Teknik ini menampilkan seseorang di hadapan kamera yang lamgsung membawakan iklan kepada pemirsa televisi. Contohnya adalah salah satu iklan pasta gigi. Dalam iklan itu, seorang pria berdasi dengan gaya seorang salesman berada didalam ruang praktek dokter gigi. Ia berbicara tentang pengalamannya mengatasi dan mencegah gangguan gusi berdarah dengan selalu menggunakan Pepsodent.
Testimonial. Teknik ini mempergunakan seseorang yang dikenal luas yang mampu memberikan kesaksian atau jaminan tentang suatu produk. Misalnya artis Marisa Haque yang memberi komentar tentang sebuah sabun kecantikan bermerek Lux.
Demonstration. Teknik ini cukup populer mengingat televisi adalah media yang ideal untuk memberikan demontrasi kepada konsumen tentang manfaat suatu produk. Misalnya saja prosse menghilangkan kotoran dari baju yang dicuci dengan Rinso Super Aktif.
Closeups. Teknik ini pun ideal untuk dipergunakan oleh televisi. Misalnya saja menampilkan closeup Indo Mie yang telah dimasak dan masih mengepul panas siap untuk segera disantap.
Story Line. Teknik ini mirip membuat sebuah film yang sangat pendek. Misalnya salah satu iklan Pepsi Cola yang dimulai dengan adegan banyak orang yang tengah berjemur di pantai. Matahari kebetulan bersinar sangat terik. Tidak jauh dari tempat itu tiba-tiba sebuah kios minuman ringan dibuka. Perlahan-lahn, satu persatu orang yang terjemur di pantai mendatangi kios tersebut sambil berjingkat dan mengeluhkan pasir yang panas. Akhirnya semua orang termasuk seekor anjing menyerbu kios tersebut. Sementara selama itu penyiar memberikan komentar betapa minuman tersebut didambakan oleh mereka yang kehausan.
Direct Product Comparison. Gaya ini membandingkan dua buah produk secara langsung. Di Amerika Serikat gaya ini cukup sering dipakai, tetapi kelihatannya akan agak sulit kita saksikan di Indonesia. Sebab agaknya pemirsa di Indonesia belum siap menerima iklan yang cenderung menunjukkan kekurangan produk pesaing seraya menonjolkan kelebihan produk sendiri. Misalnya saja iklan sebuah minuman yang menggambarkan suasana studi wisata para pelajar sebuah sekolah menengah pada abad mendatang. Para pelajar tersebut sedang mengunjungi sebuah situs purbakala yang sedang digali. Sambil mendengarkan keterangan pemandu wisata mereka menggenggam kaleng minuman Pepsi Cola tiba-tiba seorang pelajar menemukan sebuah botol kosong Coca Cola yang telah membatu. Ia menunjukkan botol tersebut kepada pemandu wisata dan bertanya benda apakah itu. sang pemandu yang tampaknya juga seorang profesor,
setelah melihat sebentar, mengatakan bahwa itu adalah minuman ringan yang populer pada abad yang lampau.
Humor. Gaya ini termasuk salah satu gaya yang digemari oleh copywrite maupun konsumen. Akan tetapi gaya ini sebenarnya mengandung resiko yang sangat besar. Apabila pengarapan humornya tidak hati-hati, pemirsa malah bisa menjadi sebel dan jengkel. Apalagi jika diingat, humor akan kehilangan daya tariknya apabila sudah sering disaksikan atau didengarkan. Iklan yang terjebak dalam penampilan seperti ini, meskipun menggunakan pelawak yang paling lucu sekalipun, biasanya tidak tertolong lagi.
Slice of Life. Pendekatan ini mempergunakan penggalan dari adegan sehari-hari. Rumusnya adalah dengan menggabungkan keadaan yang menjengkelkan + penyelesaian masalah + kebahagiaan. Contohnya adalah iklan obat sesak napas. Pertama-tama digambarkan orang yang sedang menderita sesak napas. Dadanya bagai diikat dengan tali yang besar dan kuat. Wajahnya memelas. Stelah ia menelan satu atau dua butir Napacin, sesak napasnya pun segera hilang. Ia lega dan wajahnya menjadi berseri.
Customer Interview. Cara ini juga kerap kali ditemui. Misalnya ikla Bodrex. Seseorang pria berdasi digambarkan memegang sebuah mikrofon. Dengan gaya seorang reporter ia mewawancarai seorang supir taksi tentang apa yang ia lakukan apabila sakit kepala datang menyerang.
Vignettes dan Situations. Produk-produk yang sering menggunakan teknik seperti ini adalah minuman, permen, rokok, dan produk-produk lain yang sering dikonsumsi. Gambar yang disampaikan biasanya menunjukkan sejumlah orang tengah menikmati sesuatu produk seperti menikmati hidup. Sementara itu musik dan liriknya memberikan suasana yang mendukung. Misalnya iklan susu cap Nona. Seorang anak kecil digambarkan giat mengikuti ayahnya berolahraga pada pagi hari. Setelah itu ia dipanggil oleh ibunya untuk minum segelas susu. Animation. Animasi biasa kita kenal sebagai gambar kartun. Teknik seperti ini biasanya menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya. Contoh yang pernah sangat populer pada masa iklan masih muncul di TVRI adalah iklan pembasmi serangga merek Raid.
Stop Motion. Meskipun mampu menampilkan gambar bergerak, televisi sering kali juga menampilkan iklan yang disajikan hanya sebagi stop motion, dan mungkin juga merupakan suatu rangkaian gambar berseri. Contoh yang paling jelas adalah iklan-iklan mengenai berbagai obyek wisata di Indonesia yang sering ditampilkan oleh RCTI.
Rotoscope. Teknik ini menggabungkan teknik animasi dengan gambaran nyata . Misalnya iklan bumbu masak Royco. Digambarkan bagaimana seorang ibu rumah tangga menyiapkan hidangan untuk keluarganya. Sementara itu seorang pria gemuk berpakaian lengkap seperti seorang juru masak, yang merupakan tokoh kartun, berloncat-loncat ke sana ke mari mendampinginya.
Combination. Teknik ini pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua atau beberapa teknik dasar diatas.
Pengenalan Atribut-Atribut Sebuah Iklan
Pengenalan atribut-atribut sebuah Iklan di antaranya :
A. Lead in headline, kata-kata/kalimat yang biasanya menerangkan jenis produk apa yang akan dipromosikan.
B. Flagger, Splash, Label, kegunaan ketiganya hampir sama yaitu memperkuat atau memperjelas penyampaian informasi kapan, bagaimana, untuk apa produk itu dijual.
C. Judul (heading)
Sebuah judul harus mampu menarik perhatian agar pembaca memperhatikan tulisan yang ada didisplay, apakah secara visual ataupun secara verbal, kedua-duanya bisa memikat pembaca berkat bentuk penampilan secara visual yang artistik. Oleh karena itu untuk menyiapkan sebuah judul atau heading diperlukan pengolahan disain secara khusus. Fungsi judul mencerminkan karakter sebuah iklan, misalnya disain iklan alat-alat berat, maka untuk memilih bentuk huruf, gaya dan susunan kata pemilihan grafis harus menunjang - mungkin dengan tipe huruf switzerland black atau sejenisnya.
Untuk mendisain judul hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
• Pilih jenis dab bentuk huruf untuk mendukung judul yang dapat mengexpresikan watak dari sebuah tulisan. Tipe huruf brush scipt tentu tidak cocok untuk iklan otomotif atau alat-alat berat.
• Judul dibuat kontras dengan tulisan atau illustrasi yang ada disekitarnya.
• Tempatkan judul dalam satu bingkai (frame) khusus.
• Agar tampak lebih menonjol bentuk huruf hendaknya lebih besar dari artikel, tetapi jangan terlalu mendominasi.
• Sedapat mungkin judul menjadi perhatian pertama sebelum membaca artikel lain.
• Pembuatan huruf dapat dilakukan dengan huruf capital atau huruf capital undercast.
• Dalam mevisualisasikan bentuk judul, hendaknya benar-benar menujang pesan yang dimaksud.
D. Sub judul (subhead)
Bagaimana atau apa yang diperbuat untuk menarik perhatian para pembaca supaya terpancing, maka sub judul harus terkait dengan judul.
Sub judul dimaksudkan untuk mempengaruhi pembaca dengan memperluas dan memperjelas judul secara emosional. Fungsi sub judul akan ikut mempermudah pembaca dalam mencerna artikel untuk mengetahui sebuah isi pesan yang disampaikan padanya.
Yang perlu diperhatikan cara pembuatan sub judul :
• Padukan sub judul dengan teks induk, sehingga keduanya menjadi serasi dan saling mendukung.
• sesuaikan disain sub judul dengan tipe huruf (semi bold) dari elemen yang lain, agar ada kesimbangan denganjudul dan artikelnya. Biasanya penempatan sub judul dibaris kedua setelah judul.
• dipilih tipe dengan ukuran yang berbeda dengan artikel (lebih besar pointnya).
• Biasakan sub judul ditulis dengan indent, supaya enak dibaca dan tidak monoton.Bisa juga untuk menarik perhatian pembaca, diberi garis diatas atau dibawah sub judul.
• Agar tidak jenuh untuk dilihat oleh pembaca sub judul dapat diberi warna lain.
• Sub judul jangan diletakkan dibawah artikel
E. Artikel (body copy)
Artikel atau tulisan harus disiapkan secara matang untuk menunjang keberhasilan iklan yang akan disajikan. Dalam menetukan jenis huruf yang akan digunakan, tinggi dan lebarnya huruf perlu diperhatikan. Bila tulisannya banyak, sedang ruang yang tersedia hanya sedikit, sebaiknya dipergunakan model huruf yang padat dan condenced untuk menghemat ruang.
Meskipun setiap huruf masing-masing memiliki karakter dan tipografi yang berbeda, tetapi pada beberapa kombinasi yang serasi bisa mebuat lay out tampak lebih bagus.
F. Keterangan gambar (caption)
Gambar atau foto yang dipasang perlu dilengkapi caption, guna menunjukkan dan menceritakan apa yang ada didalam gamabr atau foto tersebut. Paduan antara gambar atau foto dengan caption harus sepadan, singkat dan jelas. Caption harus berada dekat dengan gambar atau foto yang kan dijelaskan. Posisi katakata bisa diatas, dibawah, disamping atau didalam gambar atau foto. Point huruf biasanya lebih kecil dari teks yang lain.
G. Illustrasi (gambar)
Illustrasi digunakan untuk membatu mengkomunikasikan pesan dengan tepat, cepat, tegas dan merupakan terjemahan dari sebuah judul. Dengan illustrasi maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca alkan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata. Illustrasi, merupakan suatu cara untuk menciptakan efek atau untuk memperlihatkan suatu subjek dengan tujuan :
• Untuk menggambarkan suatu produk yang belum pernah ada.
• Menggambarkan kejadian atau peristiwa yang agak mustahil, misalnya mobil memakai sayap.
• Memperjelas suatu artikel teknik, dengan gambar akan lebih mudah untuk memperlihatkan belahan sebuah mesin.
• Memberikan suatu komentar atau sindiran, dapat berbentuk karikatur atau kartun.
H. Box (bingkai)
Kolom bingkai atau box pada umumnya merupakan tempat informasi dari hal-hal yang akn dipromosikan, atau untuk spesifikasi sebuah produk.
I. Asterisk (tanda keterangan)
Suatu tanda biasanya bintang (*) yang dipakai untuk menerangkan kata-kata atau kalimat yang tersamar atau kurang jelas. Tulisan dibuat paling kecil (6pt. Italic), untuk menghindari kesan yang kuat dan menonjol.
Membuat Iklan Radio
A. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat iklan radio :
1. Target market siapa (remaja, orang dewasa, anak-anak, tinggal di mana)
2. Berapa durasinya (30', 45', atau 60')
3. On airnya di radio mana (prambors, sonora, trijaya dst)
4. Budget berapa (minim atau sangat besar, ini berkaitan dengan pemilihan talent dan pembuat musik/jingle)
5. Produk yang diiklankan produk apa (permen, real estate, atau rokok)
B. Struktur Iklan Radio
Biasanya dalm iklan radio terdiri dari narasi, musik dan SFX. Narasi bisa single, atau bisa dialog. Talent laki-laki biasa disebut MVO (male voice over), sedang talent wanita disebut FVO (famale voice over). Berikut antara lain contoh struktur iklan radio
• Musik
• Narasi (dialog atau single)
• SFX
• Announcer
C. Tips-tips Membuat Iklan Radio
1) Baca keras-keras karya Anda
Sebelum anda menyetujui konsep radio yang anda tulis, baca keras-keras dengan yang anda kehendaki. Ini akan menunjukkan pada anda, misalnya apakah ada kata-kata yang sulit diucapkan, atau kalimat yang ternyata ganjil kedengarannya. Mungkin anda ingin iklan radio anda puitis, misalnya tetapi dengan banyaknya suara atau kata-kata yang sama, bisa juga pesan anda terkorbankan. Yang penting lagi dalm kebiasaan ini adalah mengukur waktunya.
2) Gunakan kata-kata sederhana
Kata-kata sederhana mudah diucapkan, mudah didengar. Untuk lebih membantu lagi,rencanakan pula di mana pembaca harus berhenti, manarik napas, istirahat dan sebagainya. Ini akan sangat membantu dalam pengudaraan kemudian.
3) Copy anda harus lancar
Seperti juga iklan cetak, copy harus lancar dalam arti titik pemikiran yang satu ketitik pemikiran yang lain sangat luwes dan padu. Gunakan waktu seefektif mungkin.
4) Gunakan slang dengan hati-hati
Beberapa kata khas di suatu daerah belum tentu dimengerti di daerah lain. Kecuali jika anda memang ingin mengemukakan kedaerahan untuk ditonjolkan.
5) Berusaha keras untuk menarik perhatian
Anda harus menembus kesadaran pendengar anda yang sedang melakukan sesuatu sewaktu iklan radio anda terdengar. Apa yang akan anda lakukan ? dengan musik ? dengan jingle ? dengan SFX ? humor ? dialog ? itu semua tergantung dari strategi anda tetapi anda harus berusaha keras ?
Beberapa cara untuk mencari perhatian itu misalnya :
1. Product in action SFX. Misalnya kopi diaduk, baju dicuci, atau imajinasi suara sebuah benda yang sesungguhnya tak bersuara, misalnya : cahaya keras dimata.
2. Campuran berbagai suara. Sebuah iklan bisa terdiri dari dialog, musik, SFX, announcer dan seterusnya. Dengan variasi seperti ini, pendengar akan ingn tahu apa yang ingin anda sampaikan
3. Toko simbolis. Gunakan suara khas untuk menampilkan tokoh iklan anda, misalnya cacing dalam perut dsb.
4. Gunakan gaya radio station yang anda pakai. Atau acara yang ada di radio.
Dengan begini iklan anda seperti suatu jedah tetapi bagian dari acara yang digemari.
5. Guankan tokoh komedi. Dalam hal ini anda harus hati-hati kelucuannya harus khas dari dia, tetapi tak boleh bertentangan dengan pesan anda.
6. Variasi penting. Jangan puas dengan satu prsentasi. Jika misalnya jingle anda sudah hit, coba cari cara lain untuk menyampaikannya di jazz in di dangdut in dll. Tetapi tentu masih dalam strategi.
7. Buat relevansi dengan peristiwa yang sedang hangat, apa yang sedang diperhatikan orang ? KTT ? Tinju ? Alan dan Susi di olimpiade ? 8. Ad lib, ad lib artinya mengatakan apa saja secara spontan. Bisa saja anda membuat iklan radio di mana tokoh iklan anda benar-benar diberi kebebasan untuk berbicara.
9. Dipercepat-diperlambat, anda dapat memperoleh suatu efek menarik jika anda mempercepat atau memperlambat waktu putar tape anda harap dijaga agar katakata tetap jelas.
10. Wawancara Real Life. Wawancara yang jelas terdengar dilakukan secara langsung punya daya tarik tersendiri, tentunya dengan sfx-sfx yang tepat.
11. Memusikkan sound effect. Atau mensound effect an musik. Ini bisa nada lakukan untuk lebih memberikan tekanan pada effect-effect yang ingin anda kemukakan dan memberi hasil yang tersendiri.
12. Gunakan anak-anak. Suara anak-anak mempunyai daya tarik tersendiri, terutama jika mereka bersikap sangat wajar. hanya harus diingat, tentang pesan yang disampaikan. Jika tidak terlalu wajar akan membuat orang antipati. Lagipula sekarang sudah begitu banyak anak-anak digunakan.
13. Ex-bintang atau calon bintang. Untuk mencari orang terkenal anda mungkin bisa melakukannya dengan murah jika anda menggunakan mereka yang pernah terkenal atau akan terkenal dan jelas perlu publisitas.
14. Suara yang berwibawa. Ini terutama pada pesan langsung, dimana pendengar akan meras lebih yakin akan kesungguhan pesan jika disampaikan oleh suara yang berwibawa.
15. Guanakan lagu populer atau standar. Anda bisa membelinya, atau menciptakannya, atau memakai suatu tune yang sudah bias ada di masyarakat, misalnya : lagu bujangan (Koes Plus)
16. Perubahan karakter. Akan sangat menarik jika nada memakai karakter yang misalnya biasanya terkenal buas disinetron, bersikap lembut di iklan anda.
Art Director
Art Director entah mengapa jabatan ini dinamakan demikian. walaupun beberapa pihak telah berusaha mencari padanannya ke dalam bahasa Indonesia seperti Pengarah Seni misalnya, namun orang tetap lebih suka menyebut dirinya Art Director. Tentu saja! Siapa yang tidak suka dengan sebutan "director". Begitu gagah, anggun dan berwibawa. Bayangkan, kita baru lulus kuliah, hari pertama bekerja langsung disebut direktur. Tugas Art Director berat sekali. Bersama Copywritter, dia bertanggung jawab mencari konsep dan mendapatkan ide. Di sisi lain, dia juga sangat dinilai dalam hal kepiawaian melakukan eksekusi. Sebuah iklan yang idenya jelek atau bahkan tidak ada idenya, di tangan seorang Art Director yang handal tetap bisa mempunyai tampilan yang menarik. Coba lihat iklan-iklan pakaian di majalah fashion. Sering klien tidak membutuhkan ide sama sekali. Mereka hanya membutuhkan tema saja, sehingga yang dibutuhkan dalam kasus tersebut hanya eksekusi yang indah, yang menonjolkan produknya. Karena itulah biasanya iklan-iklan fashion perlu pendukung model yang ganteng-ganteng dan cantikcantik. Disini pula Art Director mendapat kesempatan mempertontonkan kehebatannya.
Dalam kasus dimana sebuah ide bagus ditemukan, seorang Art Director harus mampu mengeksekusinya agar ide tersebut mencuat secara maksimal. Kalau bisa, mampu membuat ide yang bagus tadi menjadi iklan yang sangat brilian. Karena itulah kemampuan teknis seorang Art Director sangat penting dalam membekali dirinya. Dengan keahliannya, seorang Art Director sering mampu menciptakan visual yang mampu berbicara secara total. Total dalam artian komunikasi yang utuh. Sehingga seringkali iklan yang dibuat Art Director itu tidak lagi membutuhkan kata-kata. Hal ini tentu baik sekali, karena tanpa copy seharusnya iklan tersebut pastinya jadi lebih simple.
Keuntungan lain dari sebuah iklan tanpa copy adalah, dia mampu berbicara dengan bahasa universal. Iklan seperti itu dapat ditayangkan dinegara dengan masyarakat bahasa yang berbeda. Masyarakat bahasa yang tidak mengerti satu sama lain! karena bahasa gambar yang universal itu memudahkan pembaca untuk mengerti dibandingkan harus memahami copy yang mereka tidak kenal. Belum lagi keuntungan jika materi iklan itu kita ikutsertakan dalam lomba iklan internasional. Kita tidak perlu lagi bersusah payah melakukan penerjemahan. Tinggal kirim saja sebagaimana adanya.
Lingkup Pelayanan Kerja ( Total Service Biro Iklan)
1. Laporan latar belakang market
• Mengumpulkan dan menganalisa data pemasaran perusahaan dan produksi
• Menentukan problem dan kesempatan (oportunity) yang ada di pemasaran
• Menentukan strategi memecahkan problem (problem solving)
• Membuat perencanaan dengan memperhatikan keunggulan yang ada seperti terungkap dalam kesempatan tadi
2. Menentukan tujuan pemasaran
Tujuan pemasaran ini merupakan target goal dari perusahaan atau merupakan keinginan yang harus dipenuhi. Biasanya ini diberikan oleh klien, tapi adakalanya biro iklan dapat membuat proposal.
3. Menentukan positioning dan market segmentation
Strategi yang paling dasar dalam mencapai tujuan pemasaran diatas cara menentukan positioning pelajari latar belakang pemasaran, didasari oleh keuntungan yang diperoleh konsumen dari pemakaian produk/perusahaan (product/company benefit) yang dipercayaka danmerupakan faktor yang mereka senangi sehingga memudahkan anda dalam mencapai tujuan pemasaran tentu dalam hal ini produk pesaing harus diperhitungkan pula (competitors products analyse) ini merupakan jawaban dari pesan apa yang produk/perusahaan ingin sampaikan pada konsumen.
Karena iklan yang efektif adalah iklan yang mengena langsung pada sasaran konsumen, bukan pada lainnya (segment target)
4. Menentukan strategi area dan musim
Menentukan periklanan dan penjualan produk dipasarkan secara nasional atau pada daerah tertentu saja. Disamping itu waktu dan bentuk jenis produk yang tepat juga harus ditentukan. Dalam hali ini tentu perlu pula dikaji faktor sosial ekonomi lingkungan setempat.
5. Menentukan strategi distribusi
Dalam usaha memenuhi tujuan pemasaran tadi jalur distribusi yang paling efisien juga harus ditentukan, diperhatikan dari latar belakang pemasaran, produk positioning dan target.
6. Menentukan strategi kreatif
Cara yang terbaik untuk mengekspresikan positioning, dibuat dengan mempelajari 4 faktor dibawah ini :
1. Kepada siapa dijual ?
2. Bagaimana menjual ?
3. Apa yang dijual ?
4. Irama/tone dari iklan
7. Menentukan strategi media
Bagaimana pelaksanaan advertising didalam bentuk kreatif yang nyata akan dikomunikasikan kepada target pendengar (target audience) disini menyangkut pemilihan media yang tepat dan menentukan volume yang efisien. Advertising objective sangat perlu ditentukan sebelumnya.
8. Menentukan strategi promosi Meningkatkan brand awareness dan memberikan pengertian mengenai keunggulan dan positioning produk/perusahaan.
Strategi promosi bertujuan untuk merangsang /stimulasi keinginan konsumen dengan menyediakan perangsang baik berupa incentif atau diskon dsb, sesuai dengan keinginan konsumen untuk membeli produk.
9. Menentukan strategi humas (public relation)
Sarana komunikasi melalui editorial/artikel informasi produk/perusahaan. Mengambil keuntungan dari dampak sosial yang besar yang diberikan oleh perusahaan. Publisitik ini adalah merupakan sarana komunikasi yang beda dari iklan atau disebut juga Indirect Promotion pada umumnya dilakukan untuk meningkatkan citra atau image perusahaan.
Gampang bikin Story Board
Dua hari lalu saya sempat 'rame' dengan anak pertama saya yang lagi heboh musti ngedit tugas filmnya, masalahnya sederhana....story board! ceritanya dia mau minta tolong ayahnya untuk bantu ngedit filmnya, tapi waktu ditanya story board dan story line-nya mana?...jawabnya 'ga ada'.... loohhh koq bisa??? so tulisan saya kali ini, saya dedikasikan khusus untuk teman-teman kecil dan para abg yang mau bikin film tapi bingung bikin story board :)
'Story board' bagi yang sudah nyemplung di dunia film,iklan,broadcast,atau design,pasti sudah ga asing dengan kata yang satu itu. Dua..tiga tahun yang lalu, saya juga sempat dibikin ribet anak-anak sd yang ikutan workshop bikin film dan adik-adik sma yang minta tolong dbuatkan contoh story board untuk school profile-nya. Sebenarnya apa sih story board itu? kalau mau ditranslate..ya artinya 'papan cerita' atau gampangnya, rangka cerita yang akan dijadikan panduan pada saat kita membuat film atau iklan atau design multimedia. Di dalam story board itu, kita akan menggambar setting tempat, obyek shooting, adegan saat shooting, nomer urutan scene, script dialog, narasi, visual efek yang akan digunakan, back sound yang akan digunakan dan beberapa informasi lainnya yang nantinya dibutuhkan pada saat proses pengeditan. Sedangkan kalau di dunia advertising/periklanan, story board biasanya jadi pegangan para account executive (AE) pada saat presentasi iklan dengan klien. Bahkan untuk film kartun atau
design multimedia, kita juga membutuhkan story board sebagai panduan kreasi supaya tidak melenceng kemana-mana.
Story board biasanya kita buat setelah ada konsep dan story line dari film yang akan kita buat.
Alasan utama yang sering saya dengar biasanya...'ahh bingung,mulainya darimana? atau 'susah ah ga bisa nggambar! atau 'males ah..ribet! Weleh..weleh..asal tahu aja ya..tanpa gambar yang bagus, asal jelas lay out, setting dan blocking aja udah cukup koq untuk sebuah story board...yang penting semua unsur dalam satu scene bisa diarsipkan dengan baik, untuk memudahkan para editor pada saat mengedit film. Mungkin kalau si editor juga merangkap tugas sebagai sutradara, dia bisa saja inget semua unsur yang akan digunakan pada saat proses pengeditan, tapi dari pengalaman saya sendiri siyy...peran story board sangat penting, karena pada saat proses pengeditan, kita seringkali lupa dengan unsur-unsur pendukung yang ingin kita masukkan dalam satu scene tersebut ;p
Tapii..kadangkala yang namanya ide kreatif..kan sering juga tuh muncul tanpa diduga, kalau hal ini terjadi saat proses pengeditan, selama tidak mengubah konsep dasar dan bisa membuat hasil akhir lebih oke...sah-sah saja kalau kita mau menambah ide baru tersebut kedalam pengeditan,yang penting jangan lupa diarsipkan juga di story board ya... Naahh...gampang kan bikin story board?..iya dong :) Jadi..kalo mau bikin film, mau panjang kek atau pendek kek...jangan males bikin story board yaa :)
To Amanda, makasih ya gambarnya aq pake niyy.. ;)
Program2 dan karir dalam digital multimedia design Pada postingan pertama, saya sudah menulis mengenai digital design, khususnya multimedia. Nah sekarang saya mau mulai berbagi info tentang program-program apa saja yang ada di dalam digital design tersebut. Saking banyaknya, makanya jadi disebut digital multimedia design ;)
Walaupun secara teori, Digital Multimedia Design tidak terbagi-bagai dalam satu kategori tertentu, namun dalam praktek kerjanya, seorang praktisi yang bergerak dibidang digital multimedia design dapat memilih spesifikasi karir sebagai
- Digital Multimedia Designer
- Web Multimedia Designer
- Multimedia Interactive Developer.
Sementara program-program yang dibutuhkan untuk menunjang keahlian tersebut diantaranya:
Digital Multimedia Design
- Illustrator, FreeHand atau CorelDraw
- Photoshop
- InDesign & InCopy
- Animasi 2D dengan Macromedia Flash
- Animasi 3D dengan 3DSmax
- Animasi 3D dengan Maya
- Adobe Premiere Pro
- Adobe Audition
- Adobe Encore
- After Effects
- Avid
Peluang karir:
Designer Graphics, Product Designer, Event Organizer, Digital Photographer, Journalist, Editor (magazine,tabloid), Animator, Product Designer, Advertising, Art director, Post Production, TV Editor, Production house, Multimedia Designer, membuka usaha sendiri di bidang desain percetakan, animasi dan editing video.
Web Multimedia Design
- Photoshop & Image Ready for The Web
- Macromedia Dreamweaver
- Macromedia Flash for the Web
- Macromedia Fireworks
- Macromedia Coldfusion
- PHP
- MySQL
Peluang karir:
Web Designer, Online Media, Internet Service Provider, DotCom Company, membuka usaha sendiri (Web Development).
Multimedia Interactive & Presentation Design
- Illustrator
- Photoshop
- Animasi 2D dengan Macromedia Flash
- Macromedia Director
- Program-program pendukung lain
Peluang karir:
CD Interactive Developer, Game Designer, membuka usaha sendiri .
(Sumber :http://bursaiklan2010.blogspot.com/2009/11/tahapan-tahapan-pembuatanpemproduksian. html)
Artikel Ini juga dapat didownload lewat Ziddu
2. Production
3. Post Production
Post Production
Inilah proses akhir produksi iklan televisi. Pada dasarnya ada 2 hal pokok dalam post production yaitu off line dan on line
A. Off Line
Setelah materi negative film yang diproses di Singapore atau Kuala Lumpur jadi, kemudian masuklah ke proses offline edit. Disini Editor Film didampingi Director Film mengadakan pekerjaan editing, yaitu proses penyusunan shoot-shoot terbaik pilihan Director Film yang penting, menjadi rangkaian gambar film iklan televisi. Tapi disini susunan gambarnya masih kasar. Yang penting penempatannya sudah sesuai dengan Director's Shooting Board.
Prose Off Line ini menghasilkan materi off line. Dan meskipun rangkaian ceritanya masih kasar, harus mendapat persetujuan dari agency dan klien karena itu begitu materi off line selesai, harus juga dipresentasikan ke agency dn klien hingga disetujui.
Oleh tim kreatif agency, materi off line ini kemudian bisa untuk panduan arranger membuat jingle/musik iklan. Juga materi off line ini bisa dipergunakan untuk panduan Dubber mengisi suara (take over voice).
Proses pembuatan jingle ini idealnya memang dilakukan saat materi off line sudah jadi. Tapi bisa pula terjadi, jingle sudah jadi duluan menjelang shooting diadakan. Keuntungan pembuatan jingle saat materi off line sudah jadi adalah mengurangi resiko revisi yang berulang-ulang. Sebab dengan panduan materi off line yang sudah jadi, arranger bisa langsung melihat gambarnya dan diperkirakan moodnya langsung dapat. Demikian pula, pengambilan suara (take over voice) narasi iklan, idealnya juga memang dilakukan saat materi off line sudah jadi. Sehingga bila narsinya terlalu panjang sudah ketahuan saat kita lihat dan bandingkan dengan gambar. Atau bila narasi terlalu pendek, kita bisa mengambil take voice over dengan durasi yang lebih lama.
B. On Line
Setelah materi off line disetujui, masuklah ke proses On line. Di sini proses editing lebih halus dan rapi. Pokoknya dipermanislah. Ada beberapa teknik editing antara lain :
• Cut to Cut : sambungan langsung dari sequence ke sequence yang lain tanpa tanda-tanda transisi yang jelas.
• Dissolve : menempatkan adegan suatu ke adegan lainnya atau mendempetkan sebuah fade out ke dalam fade in yang sama panjang.
• Fade Out - Fade In : gambar terakhir dari sequence pertama perlahan-lahan tenggelam dalam kegelapan untuk sesaat disusul dengan makin terangnya gambar sequence berikutnya.
Saat Prose On Line ini, pihak-pihak yang selayaknya hadir adalah klien (marketing manager, advertising manager), agency (AE, copywriter, Art Director, Creative Director, Producer Agency), dan tentu saja Director Film, Producer PH dan timnya.
Proses On Line ini merupakan tahap final mengedit gambar sebagus dan sesempurna mungkin. Materi On Line juga akan menjadi master untuk materi gambar iklan TV yang akan ditayangkan.
Sesudah On line usai, dilanjutkan dengan audio mix. Disinilah terjadi proses sinkronisasi, yaitu penggabungan antara gambar (master On Line) dengan suara (Voice Over, musik dan SFX) secara padu dan balance.
Tugas anada sebagai orang iklan lebih melihat bagaimana membalancing unsur gambar dan suara, bagaimana membalancing keras lembutnya musik dan vice over, tahu kapan saatnya voice over masuk pada gambar singkatnya ikut andil dalam menghasilkan iklan telavisi yang padu antara audio dan visualnya. Bila segalanya telah oke dan disetujui oleh klien yang juga hadir dalam proses On Line tersebut, materi On Line yang sudah di Mix dengan audio kemudian ditransfer ke Betacam Digital dan VHS. Untuk keperluan penayangan di televisi, kita memakai materi Betacam Digital. Sedangkan untuk keperluan file dan klien, kita memakai materi VHS.
Jangan lupa sebelum dikirim ke stasiun televisi, biasanya kita juga mengirim 1 materi ke Badan Sensor Film guna mendapatkan izin penayangan. Bila dari BSF sudah dapat izin, materi iklan TV kita sudah boleh ditayangkan di televisi.
Production
Sesuai jadwal produksi, akhirnya disepakiti hari Hnya untuk shooting. Shooting dilaksanakan dilokasi yang telah ditentukan, misalnya di Billabong Green Club, atau Cinere Mall Country Club, atau di Kelapa Gading Sport Club, sesuai kesepakatan saat final Pre Production meeting. Untuk lokasi di luar ruangan, biasanya disebut out door. sedangkan untuk lokasi di dalam ruangan di sebut indoor Siapa saja yang hadir saat pengambilan gambar ?
Dari Agency biasanya Account Executive dan Account Manager atau atasannya; kemudian Art Director, Copywriter dan Creative Director, juga tentu saja Producer Agency. Sementara dari klien yang hadir orang yang bisa mengambil keputusan, misalnya marketing manager atau advertising manager. Mereka semua hadir sebagai tim yang bertugas mensupervisi pekerjaan PH dalam shooting. Mereka berhak berpendapat dan memberkan penilaian saat itu juga.
Dari pihak PH, yang hadir tentu saj director film, yang akan memimpin pelaksananpengambilan gambar. Dia di dampingi D.O Photography, kemudian Assistant Cameraman, Executive Producer, Producer, Line Producer, Unit Manager, Production Coordinator, Asst Production Coordinator, Production Assistant, Prop Master, Art Crew, Gaffer, Key Grip, Best Boy, Make Up Artist dan Hair Stylist, Food Stylist, Electrician, Chief Electrician, Set Builder, Runner dan Transportation. Mereka bekerja secara profesional, bahu membahu dan selesai tepat pada waktunya karena dalam pengerjaan iklan televisi memang harus cepat dan tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan dalam Final Pre Production meeting.
Selain klien, agency dan kru PH, yang harus hadir dan memegang peranan penting adalah model. Kepada model inilah iklan televisi ini amat tergantung. Sebab sebagus-bagusnya PH dan sehebat-hebatnya Director Film, jika tidak didukung oleh model yang memadai dan memiliki kemampuan dalam berakting akan sulit menghasilkan iklan televisi yang sesuai harapan Pengambilan gambar didasarkan pada director's shooting board. Setiap frame diambil beberapa kali take. Biasanya setiap kali habis pengambilan gambar untuk 1 take, Director Film selalu mengkonsultasikan kepada pihak Agency dan klien kira-kra sudah oke atau belum. Jika belum oke, diambil take lagi untuk frame yang sama. Namun jika Agency dan klien sudah puas, director film bisa melanjutkan penggambilan gambar ke frame selanjutnya. Seperti halnya shooting film, untuk shooting iklan televisi ini diperlukan disiplin waktu, kerja keras dan kerjasama yang baik. Dalam kegiatan shooting ini, meskipun anda bekerja di advertising dan karenanya bertindak hanya sebagai supervisi, ada baiknya anda juga mengetahui istilah-istilah teknis dalam shooting, antara lain sebagai berikut :
• Angle : sudut kamera atau sudut dari mana kita memotret peristiwa.
• Low Angle : sudut kamera rendah
• High Angle : sudut kamera tinggi
• Extreme Low Angle : sudut kamera rendah sekali.
• Extreme High Angle : sudut kamera tinggi sekali
• Panning : Gerak kamera secara horizontal
• Tilp Up : gerak kamera secara vertikal ke atas
• Tilp Down : Gerak kamera secara vertikal ke bawah
• Filter : suatu cara menciptakan sejumlah efek khusus (langit biru jadi gelap, warna kemerah-merahan dsb)
• Slow Motion : gerak kelihatan melambat
• Fast Motion : gerak cepat menghentak-hentak
• Freeze Frame (frame beku) : gerak yang berkesinambungan normal lalu tiba-tiba gerak itu dibekukan (berhenti sama sekali)
• Low Key : penatacahayaan di mana sebagian besar set berada dalam lingkungan bayang-bayang, sedangkan subyek didefinisikan oleh penyinaran tinggi (cocok untuk film-film misteri atau horor)
• High Key : Penatacahayaan yang memperlihatkan bagian-bagian yang cerah dibanding dengan bagian-bagin yang diliputi bayang-bayang; sedang subyek kelihatan dalam warna separuh kelabu dan cerah, dengan kontras cahaya yang jauh lebih kecil (teknik ini cocok untuk film komedi, musikal, dan film-film ringan).
• Break : Istilah untuk istirahat dalam shooting
• Zoom In/Out : suatu cara menciptakan efek gerak yang mulus dan lancar ke arah subyek, atau menjauh dari subyek, tanpa harus menggerakkan kamera itu sendiri melalui jalan menggunakan lensa zoom.
Dalam shooting itu, narasi (copy iklan TV) yang telah disetujui oleh klien ( saat final pre production dengan klien/agency) bisa diambil secara langsung disebut Direct Sound Atau bisa juga tidak, apabila suara mosel iklan ternyata tidak oke. Untuk itu biasanya suara model iklan tersebut akan diganti dengan suara Dubber yang profesional di studio Recording di hari-hari berikutnya (menjelang prose on line).
Begitulah antara lain jalannya shooting iklan televisi. Setelah shooting iklan televisi selesai sesuai waktu yang direncanakan, negative film kemudian dikirim untuk diprose di Kuala Lumpur atau Singapore, sesuai perjanjian (saat final pre production).
Pre Production
Inilah saat dimana persiapan-persiapan produksi sebuah iklan televisi mulai digelar. Berbagai kegiataan pre production antara lain :
• Sejak saat itu, setelah menerima brief dari Agency (Producer Agency), PH mulai menyusun jadwal produksi dan jadwal meeting
• Director Film mulai membuat Director's Shooting Board beserta Director Treatment berdasarkan story board dari Agency yang telah disetujui klien.
• Tim kreatif Agency (khususnya Copywriter) mulai membetulkan lagi naskah/narasi final yang dipakai.
• PH mulai hunting location, mencari lokasi shooting yang selaras dengan story board.
• PH (bisa pula Agency) mulai sibuk mencari model iklan televisi.
• PH mulai menyiapkan properti, baik untuk busana talent maupun pendukung setting
• Pada saat ini pula Agency sudah perlu menghubungi/memilih arranger yang akan membuat jingle/musik iklan.
• Tak lupa PH pun mulai mengontak studio recording dan studio post production untuk jadwal pengerjaan iklan televisi.
Setelah PH meras cukup memenuhi keperluan-keperluan diatas, mulailah diadakan First Pre Production meeting. Biasanya meeting Pre Production pertama ini hanya melibatkan pihak PH dengan tim Agency (Account Service, Creative dan Producer Agency). Di sini PH melaporkan persiapan-persiapan yang telah dilakukan, mempresentasikan jadwal produksi, mempresentasikan Director's Shooting Board, mempresentasikan Talent dan properti, mempresentasikan studio-studio tempat pengerjaan.
Tidak jarang dalm meeting Pre Production pertama ini apa yang diajukan PH kurang berkenan di hati Agency. Sehingga PH harus merevisi, entah itu Director's Shooting Board yang dibuat Director Film, entah itu jadwal produksi yang kurang pas, atau mungkin lokasi shooting yang kurang oke, atau mungkin talentnya kurang memenuhi syarat. Untuk itu diperlukan meeting Pre Production yang ke 2.
Dalam meeting Pre Production yang ke 2 ini biasanya telah terjadi kesepakatan karena biasanya PH juga telah merevisi hal-hal yang dirasakan masih kurang sesuai pendapat Agency. Setelah Agency dan PH sepakat akhirnya diadakan pula Pre Production meeting dengan klien. Di sini pun klien menyampaikan pandangan-pandangannya. Bisa saja terjadi apa yang telah disepakati Agency dan PH ternyata berubah lagi atas pendapat dan usulan klien. Karena PH harus merevisi lagi, dan untuk itu pula perlu diadakan sekali lagi Final Pre Production meeting sehingga klien, Agency dan PH sama-sama sepakat mengenai Director's Shooting Board, model, lokasi, biaya produksi, hingga jadwal produksinya.
Kapan Story Board Siap Untuk Diproduksi
Begitu story board sudah disetujui oleh klien, maka berarti story board mulai siap diproduksi. Billa pada pembuatan story board yang banyak terlibat adalah tim kreatif (Creative Director, Copy Writer dan Art Director), maka untuk tahap ini Tim Producer di Agency (Audio Producer dan Video Visual Producer) mulai terlibat langsung. Tim producer ini sangat membantu dalam segi pembiayaan, penjadwalan, supervisi dan terutama sekali hubungannya dengan PH. Mula-mula Tim Producer menghubungi dan mengundang Production House (PH) akan adanya order pembuatan iklan televisi. Sekitar tiga atau empat atau lima Production House yang diundang kemudian mengatakan presentasi. Mereka mempresentasikan karya-karya mereka, Director film yang mereka miliki, tim kerja mereka, budget yang mereka tawarkan untuk film yang dibuat, dan tentu saja kemudahan-kemudahan yang mereka miliki.
Biasanya dalam menghubungi PH-PH tersebut Tim Producer Agency menunjukkan story board yang sudah disetujui klien. Sehingga berdasarkan story board itu, PH-PH sudah bisa mengajukan berapa budget yang akan dipakai untuk pembuatan iklan televisi, sehingga bisa dilakukan penawaran harga. Setelah melalui penyeleksian ketat dari Tim Kreatif, Account Service dan bahkan juga dari pihak klien, akhirnya dipilih satu PH yang dipercaya untuk memproduksi story board menjadi sebuah iklan televisi. Biasanya kriteria pemilihan terhadap PH tersebut berdasarkan atas : hasil karya yang telah terbukti bagus. Director Film yang akan menangani pembuatan TV Comercial, reputasi dan kenyamanan kerjasama dengan karyawan tersebut, dan tentu saja biaya produksi yang ditawarkan harganya bagus.
Audio Visual Production
Tiba saatnya kita memasuki pembahasan Audio Visual Production. Disini akan membicarakan bagaimana sebuah iklan televisi (TV Comercial) diproduksi. Dari segi teknis, iklan televisi bisa dibuat sebagai :
a. Live Action
b. Animasi, baik secara manual maupun komputer.
c. Gabungan dari keduanya.
Pembuatan sebuah iklan televisi pada dasarnya mirip dengan pembuatan sebuah film.
Diperlukan suatu naskah tertulis yang berisi cerita (story line), yang kemudian dituangkan dalam bentuk story board.
Story board mirip dengan sebuah komik. Ada gambar yang menunjukkan bagian adegan, ada tulisan yang menunjukkan dialog atau narasi atau suara yang harus terdengar pada saat gambar muncul.
Story board bisa berbentuk detil, bisa pula berbentuk luwes. dalam pembuatannya untuk menjadi iklan televisi, story board ini akan diolah lagi oleh Production House (PH) yang ditunjuk Agency.
Untuk iklan televisi ada beberapa teknik visual yang dapat digunakan untuk membuat naskah iklan yang dramatis dan mempunyai kemampuan menjual yang kuat. Menurut Russel dan kawan-kawan, teknik-teknik itu adalah :
Spakesperson. Teknik ini menampilkan seseorang di hadapan kamera yang lamgsung membawakan iklan kepada pemirsa televisi. Contohnya adalah salah satu iklan pasta gigi. Dalam iklan itu, seorang pria berdasi dengan gaya seorang salesman berada didalam ruang praktek dokter gigi. Ia berbicara tentang pengalamannya mengatasi dan mencegah gangguan gusi berdarah dengan selalu menggunakan Pepsodent.
Testimonial. Teknik ini mempergunakan seseorang yang dikenal luas yang mampu memberikan kesaksian atau jaminan tentang suatu produk. Misalnya artis Marisa Haque yang memberi komentar tentang sebuah sabun kecantikan bermerek Lux.
Demonstration. Teknik ini cukup populer mengingat televisi adalah media yang ideal untuk memberikan demontrasi kepada konsumen tentang manfaat suatu produk. Misalnya saja prosse menghilangkan kotoran dari baju yang dicuci dengan Rinso Super Aktif.
Closeups. Teknik ini pun ideal untuk dipergunakan oleh televisi. Misalnya saja menampilkan closeup Indo Mie yang telah dimasak dan masih mengepul panas siap untuk segera disantap.
Story Line. Teknik ini mirip membuat sebuah film yang sangat pendek. Misalnya salah satu iklan Pepsi Cola yang dimulai dengan adegan banyak orang yang tengah berjemur di pantai. Matahari kebetulan bersinar sangat terik. Tidak jauh dari tempat itu tiba-tiba sebuah kios minuman ringan dibuka. Perlahan-lahn, satu persatu orang yang terjemur di pantai mendatangi kios tersebut sambil berjingkat dan mengeluhkan pasir yang panas. Akhirnya semua orang termasuk seekor anjing menyerbu kios tersebut. Sementara selama itu penyiar memberikan komentar betapa minuman tersebut didambakan oleh mereka yang kehausan.
Direct Product Comparison. Gaya ini membandingkan dua buah produk secara langsung. Di Amerika Serikat gaya ini cukup sering dipakai, tetapi kelihatannya akan agak sulit kita saksikan di Indonesia. Sebab agaknya pemirsa di Indonesia belum siap menerima iklan yang cenderung menunjukkan kekurangan produk pesaing seraya menonjolkan kelebihan produk sendiri. Misalnya saja iklan sebuah minuman yang menggambarkan suasana studi wisata para pelajar sebuah sekolah menengah pada abad mendatang. Para pelajar tersebut sedang mengunjungi sebuah situs purbakala yang sedang digali. Sambil mendengarkan keterangan pemandu wisata mereka menggenggam kaleng minuman Pepsi Cola tiba-tiba seorang pelajar menemukan sebuah botol kosong Coca Cola yang telah membatu. Ia menunjukkan botol tersebut kepada pemandu wisata dan bertanya benda apakah itu. sang pemandu yang tampaknya juga seorang profesor,
setelah melihat sebentar, mengatakan bahwa itu adalah minuman ringan yang populer pada abad yang lampau.
Humor. Gaya ini termasuk salah satu gaya yang digemari oleh copywrite maupun konsumen. Akan tetapi gaya ini sebenarnya mengandung resiko yang sangat besar. Apabila pengarapan humornya tidak hati-hati, pemirsa malah bisa menjadi sebel dan jengkel. Apalagi jika diingat, humor akan kehilangan daya tariknya apabila sudah sering disaksikan atau didengarkan. Iklan yang terjebak dalam penampilan seperti ini, meskipun menggunakan pelawak yang paling lucu sekalipun, biasanya tidak tertolong lagi.
Slice of Life. Pendekatan ini mempergunakan penggalan dari adegan sehari-hari. Rumusnya adalah dengan menggabungkan keadaan yang menjengkelkan + penyelesaian masalah + kebahagiaan. Contohnya adalah iklan obat sesak napas. Pertama-tama digambarkan orang yang sedang menderita sesak napas. Dadanya bagai diikat dengan tali yang besar dan kuat. Wajahnya memelas. Stelah ia menelan satu atau dua butir Napacin, sesak napasnya pun segera hilang. Ia lega dan wajahnya menjadi berseri.
Customer Interview. Cara ini juga kerap kali ditemui. Misalnya ikla Bodrex. Seseorang pria berdasi digambarkan memegang sebuah mikrofon. Dengan gaya seorang reporter ia mewawancarai seorang supir taksi tentang apa yang ia lakukan apabila sakit kepala datang menyerang.
Vignettes dan Situations. Produk-produk yang sering menggunakan teknik seperti ini adalah minuman, permen, rokok, dan produk-produk lain yang sering dikonsumsi. Gambar yang disampaikan biasanya menunjukkan sejumlah orang tengah menikmati sesuatu produk seperti menikmati hidup. Sementara itu musik dan liriknya memberikan suasana yang mendukung. Misalnya iklan susu cap Nona. Seorang anak kecil digambarkan giat mengikuti ayahnya berolahraga pada pagi hari. Setelah itu ia dipanggil oleh ibunya untuk minum segelas susu. Animation. Animasi biasa kita kenal sebagai gambar kartun. Teknik seperti ini biasanya menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya. Contoh yang pernah sangat populer pada masa iklan masih muncul di TVRI adalah iklan pembasmi serangga merek Raid.
Stop Motion. Meskipun mampu menampilkan gambar bergerak, televisi sering kali juga menampilkan iklan yang disajikan hanya sebagi stop motion, dan mungkin juga merupakan suatu rangkaian gambar berseri. Contoh yang paling jelas adalah iklan-iklan mengenai berbagai obyek wisata di Indonesia yang sering ditampilkan oleh RCTI.
Rotoscope. Teknik ini menggabungkan teknik animasi dengan gambaran nyata . Misalnya iklan bumbu masak Royco. Digambarkan bagaimana seorang ibu rumah tangga menyiapkan hidangan untuk keluarganya. Sementara itu seorang pria gemuk berpakaian lengkap seperti seorang juru masak, yang merupakan tokoh kartun, berloncat-loncat ke sana ke mari mendampinginya.
Combination. Teknik ini pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua atau beberapa teknik dasar diatas.
Pengenalan Atribut-Atribut Sebuah Iklan
Pengenalan atribut-atribut sebuah Iklan di antaranya :
A. Lead in headline, kata-kata/kalimat yang biasanya menerangkan jenis produk apa yang akan dipromosikan.
B. Flagger, Splash, Label, kegunaan ketiganya hampir sama yaitu memperkuat atau memperjelas penyampaian informasi kapan, bagaimana, untuk apa produk itu dijual.
C. Judul (heading)
Sebuah judul harus mampu menarik perhatian agar pembaca memperhatikan tulisan yang ada didisplay, apakah secara visual ataupun secara verbal, kedua-duanya bisa memikat pembaca berkat bentuk penampilan secara visual yang artistik. Oleh karena itu untuk menyiapkan sebuah judul atau heading diperlukan pengolahan disain secara khusus. Fungsi judul mencerminkan karakter sebuah iklan, misalnya disain iklan alat-alat berat, maka untuk memilih bentuk huruf, gaya dan susunan kata pemilihan grafis harus menunjang - mungkin dengan tipe huruf switzerland black atau sejenisnya.
Untuk mendisain judul hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
• Pilih jenis dab bentuk huruf untuk mendukung judul yang dapat mengexpresikan watak dari sebuah tulisan. Tipe huruf brush scipt tentu tidak cocok untuk iklan otomotif atau alat-alat berat.
• Judul dibuat kontras dengan tulisan atau illustrasi yang ada disekitarnya.
• Tempatkan judul dalam satu bingkai (frame) khusus.
• Agar tampak lebih menonjol bentuk huruf hendaknya lebih besar dari artikel, tetapi jangan terlalu mendominasi.
• Sedapat mungkin judul menjadi perhatian pertama sebelum membaca artikel lain.
• Pembuatan huruf dapat dilakukan dengan huruf capital atau huruf capital undercast.
• Dalam mevisualisasikan bentuk judul, hendaknya benar-benar menujang pesan yang dimaksud.
D. Sub judul (subhead)
Bagaimana atau apa yang diperbuat untuk menarik perhatian para pembaca supaya terpancing, maka sub judul harus terkait dengan judul.
Sub judul dimaksudkan untuk mempengaruhi pembaca dengan memperluas dan memperjelas judul secara emosional. Fungsi sub judul akan ikut mempermudah pembaca dalam mencerna artikel untuk mengetahui sebuah isi pesan yang disampaikan padanya.
Yang perlu diperhatikan cara pembuatan sub judul :
• Padukan sub judul dengan teks induk, sehingga keduanya menjadi serasi dan saling mendukung.
• sesuaikan disain sub judul dengan tipe huruf (semi bold) dari elemen yang lain, agar ada kesimbangan denganjudul dan artikelnya. Biasanya penempatan sub judul dibaris kedua setelah judul.
• dipilih tipe dengan ukuran yang berbeda dengan artikel (lebih besar pointnya).
• Biasakan sub judul ditulis dengan indent, supaya enak dibaca dan tidak monoton.Bisa juga untuk menarik perhatian pembaca, diberi garis diatas atau dibawah sub judul.
• Agar tidak jenuh untuk dilihat oleh pembaca sub judul dapat diberi warna lain.
• Sub judul jangan diletakkan dibawah artikel
E. Artikel (body copy)
Artikel atau tulisan harus disiapkan secara matang untuk menunjang keberhasilan iklan yang akan disajikan. Dalam menetukan jenis huruf yang akan digunakan, tinggi dan lebarnya huruf perlu diperhatikan. Bila tulisannya banyak, sedang ruang yang tersedia hanya sedikit, sebaiknya dipergunakan model huruf yang padat dan condenced untuk menghemat ruang.
Meskipun setiap huruf masing-masing memiliki karakter dan tipografi yang berbeda, tetapi pada beberapa kombinasi yang serasi bisa mebuat lay out tampak lebih bagus.
F. Keterangan gambar (caption)
Gambar atau foto yang dipasang perlu dilengkapi caption, guna menunjukkan dan menceritakan apa yang ada didalam gamabr atau foto tersebut. Paduan antara gambar atau foto dengan caption harus sepadan, singkat dan jelas. Caption harus berada dekat dengan gambar atau foto yang kan dijelaskan. Posisi katakata bisa diatas, dibawah, disamping atau didalam gambar atau foto. Point huruf biasanya lebih kecil dari teks yang lain.
G. Illustrasi (gambar)
Illustrasi digunakan untuk membatu mengkomunikasikan pesan dengan tepat, cepat, tegas dan merupakan terjemahan dari sebuah judul. Dengan illustrasi maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca alkan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata. Illustrasi, merupakan suatu cara untuk menciptakan efek atau untuk memperlihatkan suatu subjek dengan tujuan :
• Untuk menggambarkan suatu produk yang belum pernah ada.
• Menggambarkan kejadian atau peristiwa yang agak mustahil, misalnya mobil memakai sayap.
• Memperjelas suatu artikel teknik, dengan gambar akan lebih mudah untuk memperlihatkan belahan sebuah mesin.
• Memberikan suatu komentar atau sindiran, dapat berbentuk karikatur atau kartun.
H. Box (bingkai)
Kolom bingkai atau box pada umumnya merupakan tempat informasi dari hal-hal yang akn dipromosikan, atau untuk spesifikasi sebuah produk.
I. Asterisk (tanda keterangan)
Suatu tanda biasanya bintang (*) yang dipakai untuk menerangkan kata-kata atau kalimat yang tersamar atau kurang jelas. Tulisan dibuat paling kecil (6pt. Italic), untuk menghindari kesan yang kuat dan menonjol.
Membuat Iklan Radio
A. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat iklan radio :
1. Target market siapa (remaja, orang dewasa, anak-anak, tinggal di mana)
2. Berapa durasinya (30', 45', atau 60')
3. On airnya di radio mana (prambors, sonora, trijaya dst)
4. Budget berapa (minim atau sangat besar, ini berkaitan dengan pemilihan talent dan pembuat musik/jingle)
5. Produk yang diiklankan produk apa (permen, real estate, atau rokok)
B. Struktur Iklan Radio
Biasanya dalm iklan radio terdiri dari narasi, musik dan SFX. Narasi bisa single, atau bisa dialog. Talent laki-laki biasa disebut MVO (male voice over), sedang talent wanita disebut FVO (famale voice over). Berikut antara lain contoh struktur iklan radio
• Musik
• Narasi (dialog atau single)
• SFX
• Announcer
C. Tips-tips Membuat Iklan Radio
1) Baca keras-keras karya Anda
Sebelum anda menyetujui konsep radio yang anda tulis, baca keras-keras dengan yang anda kehendaki. Ini akan menunjukkan pada anda, misalnya apakah ada kata-kata yang sulit diucapkan, atau kalimat yang ternyata ganjil kedengarannya. Mungkin anda ingin iklan radio anda puitis, misalnya tetapi dengan banyaknya suara atau kata-kata yang sama, bisa juga pesan anda terkorbankan. Yang penting lagi dalm kebiasaan ini adalah mengukur waktunya.
2) Gunakan kata-kata sederhana
Kata-kata sederhana mudah diucapkan, mudah didengar. Untuk lebih membantu lagi,rencanakan pula di mana pembaca harus berhenti, manarik napas, istirahat dan sebagainya. Ini akan sangat membantu dalam pengudaraan kemudian.
3) Copy anda harus lancar
Seperti juga iklan cetak, copy harus lancar dalam arti titik pemikiran yang satu ketitik pemikiran yang lain sangat luwes dan padu. Gunakan waktu seefektif mungkin.
4) Gunakan slang dengan hati-hati
Beberapa kata khas di suatu daerah belum tentu dimengerti di daerah lain. Kecuali jika anda memang ingin mengemukakan kedaerahan untuk ditonjolkan.
5) Berusaha keras untuk menarik perhatian
Anda harus menembus kesadaran pendengar anda yang sedang melakukan sesuatu sewaktu iklan radio anda terdengar. Apa yang akan anda lakukan ? dengan musik ? dengan jingle ? dengan SFX ? humor ? dialog ? itu semua tergantung dari strategi anda tetapi anda harus berusaha keras ?
Beberapa cara untuk mencari perhatian itu misalnya :
1. Product in action SFX. Misalnya kopi diaduk, baju dicuci, atau imajinasi suara sebuah benda yang sesungguhnya tak bersuara, misalnya : cahaya keras dimata.
2. Campuran berbagai suara. Sebuah iklan bisa terdiri dari dialog, musik, SFX, announcer dan seterusnya. Dengan variasi seperti ini, pendengar akan ingn tahu apa yang ingin anda sampaikan
3. Toko simbolis. Gunakan suara khas untuk menampilkan tokoh iklan anda, misalnya cacing dalam perut dsb.
4. Gunakan gaya radio station yang anda pakai. Atau acara yang ada di radio.
Dengan begini iklan anda seperti suatu jedah tetapi bagian dari acara yang digemari.
5. Guankan tokoh komedi. Dalam hal ini anda harus hati-hati kelucuannya harus khas dari dia, tetapi tak boleh bertentangan dengan pesan anda.
6. Variasi penting. Jangan puas dengan satu prsentasi. Jika misalnya jingle anda sudah hit, coba cari cara lain untuk menyampaikannya di jazz in di dangdut in dll. Tetapi tentu masih dalam strategi.
7. Buat relevansi dengan peristiwa yang sedang hangat, apa yang sedang diperhatikan orang ? KTT ? Tinju ? Alan dan Susi di olimpiade ? 8. Ad lib, ad lib artinya mengatakan apa saja secara spontan. Bisa saja anda membuat iklan radio di mana tokoh iklan anda benar-benar diberi kebebasan untuk berbicara.
9. Dipercepat-diperlambat, anda dapat memperoleh suatu efek menarik jika anda mempercepat atau memperlambat waktu putar tape anda harap dijaga agar katakata tetap jelas.
10. Wawancara Real Life. Wawancara yang jelas terdengar dilakukan secara langsung punya daya tarik tersendiri, tentunya dengan sfx-sfx yang tepat.
11. Memusikkan sound effect. Atau mensound effect an musik. Ini bisa nada lakukan untuk lebih memberikan tekanan pada effect-effect yang ingin anda kemukakan dan memberi hasil yang tersendiri.
12. Gunakan anak-anak. Suara anak-anak mempunyai daya tarik tersendiri, terutama jika mereka bersikap sangat wajar. hanya harus diingat, tentang pesan yang disampaikan. Jika tidak terlalu wajar akan membuat orang antipati. Lagipula sekarang sudah begitu banyak anak-anak digunakan.
13. Ex-bintang atau calon bintang. Untuk mencari orang terkenal anda mungkin bisa melakukannya dengan murah jika anda menggunakan mereka yang pernah terkenal atau akan terkenal dan jelas perlu publisitas.
14. Suara yang berwibawa. Ini terutama pada pesan langsung, dimana pendengar akan meras lebih yakin akan kesungguhan pesan jika disampaikan oleh suara yang berwibawa.
15. Guanakan lagu populer atau standar. Anda bisa membelinya, atau menciptakannya, atau memakai suatu tune yang sudah bias ada di masyarakat, misalnya : lagu bujangan (Koes Plus)
16. Perubahan karakter. Akan sangat menarik jika nada memakai karakter yang misalnya biasanya terkenal buas disinetron, bersikap lembut di iklan anda.
Art Director
Art Director entah mengapa jabatan ini dinamakan demikian. walaupun beberapa pihak telah berusaha mencari padanannya ke dalam bahasa Indonesia seperti Pengarah Seni misalnya, namun orang tetap lebih suka menyebut dirinya Art Director. Tentu saja! Siapa yang tidak suka dengan sebutan "director". Begitu gagah, anggun dan berwibawa. Bayangkan, kita baru lulus kuliah, hari pertama bekerja langsung disebut direktur. Tugas Art Director berat sekali. Bersama Copywritter, dia bertanggung jawab mencari konsep dan mendapatkan ide. Di sisi lain, dia juga sangat dinilai dalam hal kepiawaian melakukan eksekusi. Sebuah iklan yang idenya jelek atau bahkan tidak ada idenya, di tangan seorang Art Director yang handal tetap bisa mempunyai tampilan yang menarik. Coba lihat iklan-iklan pakaian di majalah fashion. Sering klien tidak membutuhkan ide sama sekali. Mereka hanya membutuhkan tema saja, sehingga yang dibutuhkan dalam kasus tersebut hanya eksekusi yang indah, yang menonjolkan produknya. Karena itulah biasanya iklan-iklan fashion perlu pendukung model yang ganteng-ganteng dan cantikcantik. Disini pula Art Director mendapat kesempatan mempertontonkan kehebatannya.
Dalam kasus dimana sebuah ide bagus ditemukan, seorang Art Director harus mampu mengeksekusinya agar ide tersebut mencuat secara maksimal. Kalau bisa, mampu membuat ide yang bagus tadi menjadi iklan yang sangat brilian. Karena itulah kemampuan teknis seorang Art Director sangat penting dalam membekali dirinya. Dengan keahliannya, seorang Art Director sering mampu menciptakan visual yang mampu berbicara secara total. Total dalam artian komunikasi yang utuh. Sehingga seringkali iklan yang dibuat Art Director itu tidak lagi membutuhkan kata-kata. Hal ini tentu baik sekali, karena tanpa copy seharusnya iklan tersebut pastinya jadi lebih simple.
Keuntungan lain dari sebuah iklan tanpa copy adalah, dia mampu berbicara dengan bahasa universal. Iklan seperti itu dapat ditayangkan dinegara dengan masyarakat bahasa yang berbeda. Masyarakat bahasa yang tidak mengerti satu sama lain! karena bahasa gambar yang universal itu memudahkan pembaca untuk mengerti dibandingkan harus memahami copy yang mereka tidak kenal. Belum lagi keuntungan jika materi iklan itu kita ikutsertakan dalam lomba iklan internasional. Kita tidak perlu lagi bersusah payah melakukan penerjemahan. Tinggal kirim saja sebagaimana adanya.
Lingkup Pelayanan Kerja ( Total Service Biro Iklan)
1. Laporan latar belakang market
• Mengumpulkan dan menganalisa data pemasaran perusahaan dan produksi
• Menentukan problem dan kesempatan (oportunity) yang ada di pemasaran
• Menentukan strategi memecahkan problem (problem solving)
• Membuat perencanaan dengan memperhatikan keunggulan yang ada seperti terungkap dalam kesempatan tadi
2. Menentukan tujuan pemasaran
Tujuan pemasaran ini merupakan target goal dari perusahaan atau merupakan keinginan yang harus dipenuhi. Biasanya ini diberikan oleh klien, tapi adakalanya biro iklan dapat membuat proposal.
3. Menentukan positioning dan market segmentation
Strategi yang paling dasar dalam mencapai tujuan pemasaran diatas cara menentukan positioning pelajari latar belakang pemasaran, didasari oleh keuntungan yang diperoleh konsumen dari pemakaian produk/perusahaan (product/company benefit) yang dipercayaka danmerupakan faktor yang mereka senangi sehingga memudahkan anda dalam mencapai tujuan pemasaran tentu dalam hal ini produk pesaing harus diperhitungkan pula (competitors products analyse) ini merupakan jawaban dari pesan apa yang produk/perusahaan ingin sampaikan pada konsumen.
Karena iklan yang efektif adalah iklan yang mengena langsung pada sasaran konsumen, bukan pada lainnya (segment target)
4. Menentukan strategi area dan musim
Menentukan periklanan dan penjualan produk dipasarkan secara nasional atau pada daerah tertentu saja. Disamping itu waktu dan bentuk jenis produk yang tepat juga harus ditentukan. Dalam hali ini tentu perlu pula dikaji faktor sosial ekonomi lingkungan setempat.
5. Menentukan strategi distribusi
Dalam usaha memenuhi tujuan pemasaran tadi jalur distribusi yang paling efisien juga harus ditentukan, diperhatikan dari latar belakang pemasaran, produk positioning dan target.
6. Menentukan strategi kreatif
Cara yang terbaik untuk mengekspresikan positioning, dibuat dengan mempelajari 4 faktor dibawah ini :
1. Kepada siapa dijual ?
2. Bagaimana menjual ?
3. Apa yang dijual ?
4. Irama/tone dari iklan
7. Menentukan strategi media
Bagaimana pelaksanaan advertising didalam bentuk kreatif yang nyata akan dikomunikasikan kepada target pendengar (target audience) disini menyangkut pemilihan media yang tepat dan menentukan volume yang efisien. Advertising objective sangat perlu ditentukan sebelumnya.
8. Menentukan strategi promosi Meningkatkan brand awareness dan memberikan pengertian mengenai keunggulan dan positioning produk/perusahaan.
Strategi promosi bertujuan untuk merangsang /stimulasi keinginan konsumen dengan menyediakan perangsang baik berupa incentif atau diskon dsb, sesuai dengan keinginan konsumen untuk membeli produk.
9. Menentukan strategi humas (public relation)
Sarana komunikasi melalui editorial/artikel informasi produk/perusahaan. Mengambil keuntungan dari dampak sosial yang besar yang diberikan oleh perusahaan. Publisitik ini adalah merupakan sarana komunikasi yang beda dari iklan atau disebut juga Indirect Promotion pada umumnya dilakukan untuk meningkatkan citra atau image perusahaan.
Gampang bikin Story Board
Dua hari lalu saya sempat 'rame' dengan anak pertama saya yang lagi heboh musti ngedit tugas filmnya, masalahnya sederhana....story board! ceritanya dia mau minta tolong ayahnya untuk bantu ngedit filmnya, tapi waktu ditanya story board dan story line-nya mana?...jawabnya 'ga ada'.... loohhh koq bisa??? so tulisan saya kali ini, saya dedikasikan khusus untuk teman-teman kecil dan para abg yang mau bikin film tapi bingung bikin story board :)
'Story board' bagi yang sudah nyemplung di dunia film,iklan,broadcast,atau design,pasti sudah ga asing dengan kata yang satu itu. Dua..tiga tahun yang lalu, saya juga sempat dibikin ribet anak-anak sd yang ikutan workshop bikin film dan adik-adik sma yang minta tolong dbuatkan contoh story board untuk school profile-nya. Sebenarnya apa sih story board itu? kalau mau ditranslate..ya artinya 'papan cerita' atau gampangnya, rangka cerita yang akan dijadikan panduan pada saat kita membuat film atau iklan atau design multimedia. Di dalam story board itu, kita akan menggambar setting tempat, obyek shooting, adegan saat shooting, nomer urutan scene, script dialog, narasi, visual efek yang akan digunakan, back sound yang akan digunakan dan beberapa informasi lainnya yang nantinya dibutuhkan pada saat proses pengeditan. Sedangkan kalau di dunia advertising/periklanan, story board biasanya jadi pegangan para account executive (AE) pada saat presentasi iklan dengan klien. Bahkan untuk film kartun atau
design multimedia, kita juga membutuhkan story board sebagai panduan kreasi supaya tidak melenceng kemana-mana.
Story board biasanya kita buat setelah ada konsep dan story line dari film yang akan kita buat.
Alasan utama yang sering saya dengar biasanya...'ahh bingung,mulainya darimana? atau 'susah ah ga bisa nggambar! atau 'males ah..ribet! Weleh..weleh..asal tahu aja ya..tanpa gambar yang bagus, asal jelas lay out, setting dan blocking aja udah cukup koq untuk sebuah story board...yang penting semua unsur dalam satu scene bisa diarsipkan dengan baik, untuk memudahkan para editor pada saat mengedit film. Mungkin kalau si editor juga merangkap tugas sebagai sutradara, dia bisa saja inget semua unsur yang akan digunakan pada saat proses pengeditan, tapi dari pengalaman saya sendiri siyy...peran story board sangat penting, karena pada saat proses pengeditan, kita seringkali lupa dengan unsur-unsur pendukung yang ingin kita masukkan dalam satu scene tersebut ;p
Tapii..kadangkala yang namanya ide kreatif..kan sering juga tuh muncul tanpa diduga, kalau hal ini terjadi saat proses pengeditan, selama tidak mengubah konsep dasar dan bisa membuat hasil akhir lebih oke...sah-sah saja kalau kita mau menambah ide baru tersebut kedalam pengeditan,yang penting jangan lupa diarsipkan juga di story board ya... Naahh...gampang kan bikin story board?..iya dong :) Jadi..kalo mau bikin film, mau panjang kek atau pendek kek...jangan males bikin story board yaa :)
To Amanda, makasih ya gambarnya aq pake niyy.. ;)
Program2 dan karir dalam digital multimedia design Pada postingan pertama, saya sudah menulis mengenai digital design, khususnya multimedia. Nah sekarang saya mau mulai berbagi info tentang program-program apa saja yang ada di dalam digital design tersebut. Saking banyaknya, makanya jadi disebut digital multimedia design ;)
Walaupun secara teori, Digital Multimedia Design tidak terbagi-bagai dalam satu kategori tertentu, namun dalam praktek kerjanya, seorang praktisi yang bergerak dibidang digital multimedia design dapat memilih spesifikasi karir sebagai
- Digital Multimedia Designer
- Web Multimedia Designer
- Multimedia Interactive Developer.
Sementara program-program yang dibutuhkan untuk menunjang keahlian tersebut diantaranya:
Digital Multimedia Design
- Illustrator, FreeHand atau CorelDraw
- Photoshop
- InDesign & InCopy
- Animasi 2D dengan Macromedia Flash
- Animasi 3D dengan 3DSmax
- Animasi 3D dengan Maya
- Adobe Premiere Pro
- Adobe Audition
- Adobe Encore
- After Effects
- Avid
Peluang karir:
Designer Graphics, Product Designer, Event Organizer, Digital Photographer, Journalist, Editor (magazine,tabloid), Animator, Product Designer, Advertising, Art director, Post Production, TV Editor, Production house, Multimedia Designer, membuka usaha sendiri di bidang desain percetakan, animasi dan editing video.
Web Multimedia Design
- Photoshop & Image Ready for The Web
- Macromedia Dreamweaver
- Macromedia Flash for the Web
- Macromedia Fireworks
- Macromedia Coldfusion
- PHP
- MySQL
Peluang karir:
Web Designer, Online Media, Internet Service Provider, DotCom Company, membuka usaha sendiri (Web Development).
Multimedia Interactive & Presentation Design
- Illustrator
- Photoshop
- Animasi 2D dengan Macromedia Flash
- Macromedia Director
- Program-program pendukung lain
Peluang karir:
CD Interactive Developer, Game Designer, membuka usaha sendiri .
(Sumber :http://bursaiklan2010.blogspot.com/2009/11/tahapan-tahapan-pembuatanpemproduksian. html)
Artikel Ini juga dapat didownload lewat Ziddu
terima kasih artikel nya :)
BalasHapus